Liputan6.com, Palangka Raya – LSM Komunitas Pemburu Korupsi Republik Idonesia (LSM KPK RI) menemukan dugaan korupsi pada pekerjaan taman di depan Kantor Bupati Katingan, Kalimantan Tengah. Kontraktor diduga tidak mengikuti petunjuk dalam dokumen pekerjaan.

Menurut Ketua LSM KPK RI, Syahridi, dalam pekerjaan itu ditemukan adanya dugaan pengurangan volume besi beton, semen, dan material timbunan dari yang disyaratkan. Proyek itu bernilai Rp 995 juta bersumber APBD Katingan tahun 2023.

“Pada 6 September 2023, di lapangan kami menemukan pengurangan volume besi cincin sengkang sloof, balok dan tiang kolom. Seharusya jarak maksimal 15 sentimeter tapi di lapangan dipasang dari 20 sampai 30 sentimeter,” kata Syahridi di Palangka Raya, Rabu (22/11/2023).

Untuk memperkuat apa yang disampaikannya, Syahridi kemudian menunjukan dokumen Gambar Kerja dengan Kerangka Acuan Kerja dan foto-foto di lapangan. Dalam dokumen itu tertulis jelas spesifikasi teknis pekerjaan.

Atas temuan awal itu Syahridi mengatakan sudah menghubungi konsultan pengawas atas nama Kukuh Fitriari Kuswanto dari CV Sei Putra Persada. Dia juga mengaku ada dihubungi Hariwung Bahar yang mengaku dari CV Hasrat Usaha Menjadi Abadi, rekanan dalam pekerjaan tersebut.

“Perlu saya tegaskan kontraktor ada menghubungi lewat pesan dan meminta bertemu tapi kita tolak. Tapi, kita meminta agar kontraktor mengerjakan proyek sesuai dengan RAB dan kontraktor itu bersedia,” kata Syahridi ditemui di kantornya.

Syahridi melanjutkan, pada 2 Oktober 2023, ia dan tim kembali turun ke lokasi pekerjaan yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Palangka Raya. Disana mereka mendapatkan fakta jika pekerjaan tersebut tetap melenceng dari petunjuk.

“Kita malah mendapatkan timbunan tidak menggunakan tanah uruk, melainkan menggunakan material berkas bongkoran. Kemudian juga semen untuk pedestarian yang seharusnya 10 sentimeter dibuat di kisaran 6 sampai 8 sentimeter,” terang Syahridi.

Kukuh dikonfirmasi terkait temuan ini menegaskan tidak memiliki wewenang untuk menyampaikan apapun ke media. Dia mengarahkan untuk menghubungi langsung Dinas Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Katingan.

“Silakan konfirmasi ke dinas terkait. Kami tidak punya wewenang menyampaikan. Terima kasih,” kata Kukuh.

Dilain sisi, rekanan dalam pekerjaan ini, CV Hasrat Usaha Menjadi Abadi, Hariwung Bahar, membantah apa yang dituduhkan. Dia mengatakan pekerjaan tersebut sudah dikerjakan sesuai kontrak dan diawasi oleh tim teknis dari instansi terkait dan konsultan.

“Yang jelas pekerjaan itu sekarang masih berjalan dan diharapkan selesai sesuai jadwal,” Hariwung Bahar via pesan.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Katingan, Adventus telah dihubungi terkait hal ini. Namun ia belum memberikan jawaban ataupun klarifikasi kepada wartawan.

Sumber : https://www.liputan6.com/regional/read/5461608/lsm-kpk-temukan-dugaan-korupsi-di-pekerjaan-taman-depan-kantor-bupati-katingan