Pematang Siantar, MISTAR.ID
Meski mendapat penolakan dari masyarakat yang tergabung Forum Tani
Sejahtera Indonesia (Futasi), okupasi lahan di wilayah Kecamatan Siantar
Sitalasari Kota Pematang Siantar tetap dilaksanakan pihak PTPN 3 Kebun
Bangun, Selasa (18/10/22).
Berdasarkan pantauan di seputaran lokasi okupasi, saat pihak PTPN 3
melaksanakan apel persiapan, sejumlah kelompok masyarakat dari Futasi
melakukan orasi-orasi sebagai bentuk penolakan mereka di badan jalan
yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kegiatan apel.
Saat tim dari PTPN 3 bergerak akan melakukan okupasi untuk penanaman
bibit pohon sawit, sebagian massa Futasi langsung bergerak mengikuti tim
itu dan berupaya menghalang-halangi pelaksanaan okupasi. Akibatnya,
seorang ibu terlihat terduduk dan kemudian terbaring di tanah sembari
meringis kesakitan.
Pantauan di lokasi lainnya, tim okupasi yang dibantu alat berat
membersihkan lahan yang akan ditanami bibit pohon sawit terlihat tidak
mendapat perlawanan dari masyarakat. Namun, informasi diperoleh usai
waktu makan siang, kunci kontak salah satu alat berat yang ditinggal
operatornya, disebut-sebut menghilang dari kontak alat berat tersebut.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di salah satu ruangan kantor PTPN
3, terlihat ada pertemuan antara pihak PTPN 3 dengan Ketua Futasi,
yakni Jonar Sihombing bersama beberapa rekannya yang memohon untuk
menghentikan pelaksanaan okupasi. Namun permohonan itu ditolak dengan
halus oleh Ibnu Saputra Sutomo selaku legal PTPN 3 Kebun Bangun.
“Biarlah dulu okupasi berjalan hari ini, kalau nanti ada masalah
suguh hati (sejenis ganti untung), kami tetap terbuka untuk itu. Kamilah
yang bermohon kembali, menunggu kita berkoordinasi, biarlah ini
berjalan, itulah yang bisa saya sampaikan,” tutur Ibnu.
Mendapati permohonan mereka ditolak, Jonar dan rekan-rekannya memilih meninggalkan ruangan pertemuan tersebut.
Sesuai dengan hasil konfirmasi kepada Asisten Personalia PTPN 3 Kebun
Bangun, Doni Fredi Manurung, okupasi rencananya akan berlangsung sampai
dengan hari Senin tanggal 24 Oktober 2022. “Untuk permohonan
pengamanan, okupasi akan dilaksanakan sampai dengan hari Senin,” ujar
Doni yang menyebut bahwa target mereka untuk mengokupasi 60 hektar itu
selama 3 hari.
“Untuk pembersihan, obyek yang pertama itu adalah lahan-lahan tidak
ada tempat tinggalnya, obyek kedua itu adalah lahan yang ada bangunan
tapi tidak layak atau tidak berpenghuni. Ketika melakukan okupasi
terhadap kedua obyek itu, mereka (masyarakat) punya waktu yang cukup
untuk berpikir, bahwa dalam hal ini kita serius,” tutur Doni yang
menyebut obyek ketiga adalah rumah tinggal warga.
Untuk mencegah konflik, kata Doni, pihak PTPN 3 ada memberikan biaya
suguh hati atau tali asih. “Kita siapkan Posko untuk itu, mereka punya
waktu untuk berpikir dan kemudian datang untuk mendaftarkan diri
sesandainya mereka mau (suguh hati), karena memang kita tidak akan
mundur untuk kali ini, karena kita juga harus mempertanggung jawabkan
ini kepada negara,” tegasnya.(ferry/hm15)
Sumber https://www.mistar.id/siantar/ditolak-masyarakat-futasi-okupasi-ptpn-3-di-siantar-sitalasari-tetap-dilaksanakan/
0 Comments